Sabtu, 08 Januari 2022

Mengenal lebih dekat dengan Windows Server 2022....

Perusahaan raksasa pembuat perangkat lunak terbesar yang ada didunia asal redmond yaitu Microsoft, sejak kemunculannya yang didirikan oleh Bill Gates dan Paul Allen 4 April 1975  saat ini telah resmi meluncurkan versi teranyar dari perangkat lunak sistem operasi server populernya yaitu Windows Server 2022 yang merupakan revisi dan
terobosan yang tepat sebagai penerus dari Windows Server sebelumnya, yaitu Windows Server 2019, Windows Server 2022 yang perilisannya itu lebih dari satu bulan sebelum diluncurkannya versi desktop Windows 11 dimulai. Perlu digaris bawahi yaitu sejak Windows Server 2022, Microsoft tidak lagi akan memberikan untuk versi Semi Annual Channel dan memiliki masa dukungan total 10 tahun,  5 tahun mainstream update dan 5 tahun Extended Support Update (ESU).

Windows Server 2022 tentunya membawa kaya akan fitur dan juga keamanan yang ditingkatkan dengan memberikan perlindungan dari ancaman yang dapat mengganggu aktifitas atau operasional pada perusahaan/organisasi, dan di saat yang sama melindungi atau menjaga lapisan keamanan secara efektif.  Salah satu fitur baru tersebut mengaktifkan konfigurasi cepat WAC (Windows Admin Center) untuk memudahkan dalam melengkapi semua fitur keamanan.  Windows Server 2022  selain itu juga dilengkapi dengan pilihan atau opsi konektivitas yang aman, misalnya saja dengan adanya dukungan bawaan untuk HTTPS dan TLS 1.3, pengguna (user) tidak perlu mengaktifkan pilihan ini secara manual, privasi juga akan lebih terlindungi dengan mengaktifkan enkripsi DNS-over-HTTPS dan SMB AES-256. Microsoft juga telah meningkatkan platform aplikasi, dan menawarkan waktu startup yang lebih baik. Rilis anyar untuk Server Windows 2022 ini support 48TB RAM dan juga 2048 inti logis pada 64 soket CPU sebagai dukungan untuk lebih banyak aplikasi. Ini telah meningkatkan dukungan aplikasi untuk wadah Windows, dan IPv6, dan jaringan dual-stack.

Windows server 2022 hadir dan dikeluarkan dalam beberapa versi, yaitu :
- Standar 
- Data Center. 
- Datacenter Azure Edition.

Apa saja fitur baru masing – masing versi tersebut, berikut ini komparasinya :


Untuk  dapat   menginstall  Windows 2022 ada  beberapa  persyaratan  pada perangka  keras (Hardware Requirement   hardware   requirements)  yang  harus  diperhatikan  dan  dipenuhi. Dibawah  ini  adalah  Microsoft Hardware Specifications for Essentials (10 Core) Edition.

Installasi Windows Server 2022

Setelah pada persyaratan perangkat keras (hardware requirements) sudah terpenuhi, saatnya dapat dimulai melakukan penginstallan, sebenarnya untuk installasi Windows 2022 ini kalau sudah terbiasa installasi Windows 10 atau Windows 11 tidak akan mengalami kesulitan, karena caranya hampir mirip sekali, sepertinya tidak usah berlama – lama lagi, siapkan teh atau kopi dan ditemani dengan makanan kecil, langsung saja kita mulai!. Nah untuk langkah demi langkah (step by stepnya) silahkan langsung saja dicoba.

1. Download terlebih download ISO Windows Server 2022 evaluation 180 days yang ada pada link ini:

https://www.microsoft.com/en-us/evalcenter/evaluate-windows-server-2022 

2. Setelah ISO selesai didownload maka buatlah ISO tersebut menjadi bootable dengan media creation tool dengan media USB flash drive, DVD atau ISO file untuk produk microsoft, untuk produk lainya atau dikenal dengan pihak ketiga (third party software)  seperti misalnya rufus, ultra iso, power iso dapat juga digunakan sebagai alternatif, disini penulis sering menggunakan rufus untuk membuatnya, tapi silahkan dicoba saja yang lainnya juga.

3. Supaya nantinya komputer pada saat booting pertama membaca media iso yang sudah didownload di USB flashdrive atau DVD, pada settingan BIOS (tiap komputer berbeda untuk masuk ke dalam BIOS) dapat diarahkan removable devices ke urutan paling atas atau pertama.

Jangan lupa setelah dilakukan setting pada BIOS untuk menyimpannya, karena kalau tidak disimpan akan kembali lagi ke settingan sebelumnya.

4.  Boot lewat media ke komputer USB flash drive atau DVD, selanjutnya akan tambil layar hitam dan akan muncul tulisan “Loading…..”. Tunggu beberapa saat maka akan masuk ke layar Microsoft Server Operating System Setup.  Pada tampilan diatas pilih sesuai ketentuan dan kondisi yang berlaku misalnya untuk Language To Install, Time and currency format dan juga Keyboard of input method, lalu klik Next.

5.    Berikutnya muncul tampilan untuk melakukan installasi, klik tab Install now untuk melanjutkan.

6.  Proses “setup setting”  sedang berlangsung, silahkan dipilih sistem operasi yang akan diinstall dan disesesuaikan dengan kebutuhan, dalam hal ini sistem operasi ada yang dalam format TUI (Text User Interface) dan GUI (Graphical User Interface), untuk memudahkan dalam pengoperasian penulis memilih seperti gambar dibawah dalam format GUI (Desktop Experience), lalu klik Next

7. Seperti biasa untuk lanjut pada proses installasi akan ada pemberitahuan untuk I Accept The Microsoft Software License term, beri tanda check dan klik tab Next untuk masuk ke menu berikutnya.

8.  Ada dua type installasi yang dapat digunakan yang pertama adalah upgrade dan yang kedua adalah custom. Disarankan untuk memilih pilihan custom agar kita dapat menentukan pembagian dari partisi.

9.  Setelah itu akan muncul menu list yang menampilkan existing partisi dengan total misalnya sebesar 127 GB, rencana akan dibuat menjadi 2 (dua) partisi yaitu sebagai system yaitu drive C dan Data atau drive D/E, klik new  dan bagi partisi 60% (drive 0 Partition 2 sebagai drive C) dan sisanya adalah 40% (drive 0 Unallocated Space) sebagai drive tambahan D/E, tinggal nanti diformat saja setelah sistem operasi selesai diinstall, selanjutnya jangan lupa klik apply dan akhiri dengan klik Next.

10.    Tunggu beberapa saat proses Installing Windows berlangsung…


11.   
Masukan pada menu Customize settings User name untuk lokal Administrator dan password
  lalu Re-enter password sekali lagi sebagai konfirmasi, klik finish


12.    Tampilan awal seperti ini :



13. Setelah berhasil login maka akan tampil server manager dashboard, dalam keadaan default setelah installasi perlu dikonfigurasi baik itu roles dan features-nya sesuai dengan keperluan dan kebutuhan.



Salam....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar